Bogor, 5 – 8 Agustus 2025 – Bertempat di Gedung Startup Center STP IPB University, startup Lokasoka bekerjasama dengan Yayasan CAPPA Keadilan Ekologi menggelar Workshop Strategi Inovasi Ecopreneur Kampung.
Workshop hari pertama menjadi momen berharga bagi Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) dari Provinsi Jambi dan Sulawesi Tengah. Mereka mendapatkan banyak wawasan baru dari para pakar yang dihadirkan untuk membagikan keahlian dan pengalaman dalam pengembangan usaha.

Di era digital ini, menjadi seorang startup tak selalu berarti memiliki teknologi canggih atau aplikasi yang rumit. Justru, kekuatan sejati terletak pada inovasi yang memecahkan masalah dan memberi nilai. Bagi ecopreneur kampung, inovasi adalah mengubah keterbatasan menjadi peluang misalnya, dengan menyulap limbah menjadi produk bernilai tinggi atau menemukan cara menjual yang unik. Kunci dari inovasi ini adalah ketika ia memberikan manfaat bagi banyak orang dan menciptakan keuntungan berkelanjutan. Menjadi ecopreneur kampung yang sukses membutuhkan lebih dari sekadar semangat. Kita harus memiliki Growth Mindset, yaitu pola pikir yang terus tumbuh dan berkembang. Ini sejalan dengan 6C yang menjadi karakter pengusaha sukses: Culture of Discipline (disiplin), Confidence (percaya diri), Creative (kreatif), Change Oriented (berorientasi pada perubahan), Charity (berbagi), dan Cheerse (selalu tersenyum). Dengan keenam karakter ini, kita siap menghadapi tantangan. (Pak Deva Primadia Almada, S.Pi., M.Si Asisten Bidang Inkubasi IPB)

Kesuksesan bisnis tidak bisa diraih sendirian. Seperti yang disampaikan Pak Bambang Sutrisno, SP Direktur Plantia.id. fondasi utama adalah manajemen tim yang solid. Ini bukan hanya soal mengumpulkan orang, tetapi membangun sistem yang memungkinkan pendelegasian, koordinasi, dan manajerial yang efektif. Jantung dari semua ini adalah pencatatan yang akurat. Tanpa data, kita tak bisa mengukur kinerja, membuat pola, atau mengambil keputusan. Data adalah cerminan performa, yang kemudian kita olah menjadi sistem, dan akhirnya, menjadi kebiasaan baik dalam berbisnis.

Menciptakan bisnis yang sukses bukan soal membuat produk paling canggih, melainkan yang paling dibutuhkan. Menurut Ibu Liza Dwi Wahyuni, S.Pi., Direktur Operasional Wain. kuncinya adalah validasi. Mulailah dari masalah di sekitar kita, lalu gali potensi diri dan lingkungan. Ini akan membantu meminimalisir kesalahan dan memastikan ide bisnis layak dijalankan. Analisis mendalam adalah langkah berikutnya. Pastikan produk kita benar-benar bisa jadi solusi. Lalu, pelajari kompetitor. Cari tahu keunggulan produk dan seberapa besar potensi pasarnya. Dengan begitu, kita bisa menciptakan bisnis yang bukan hanya bagus, tetapi juga bermanfaat dan berkelanjutan.
Menurut Prof. Dr. Ir. Erika B. Laconi, MS, Kepala LKST-STC IPB University, IPB sangat peduli dengan pembangunan ekonomi masyarakat. Salah satu fokus utama IPB adalah mendorong Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta startup agar dapat bertahan dan berkembang.

Dalam arahannya, Prof. Erika menekankan pentingnya tim yang solid dan produk yang dibutuhkan. Beliau juga menyoroti bagaimana produk yang sukses adalah produk yang memiliki keunikan dan nilai lokal yang kuat, sehingga orang lain merasa membutuhkan produk tersebut. Kolaborasi untuk Penguatan Branding dan Inovasi Dengan dukungan dari Yayasan CAPPA, UKM dapat memperkuat branding mereka dengan menonjolkan keunikan nilai-nilai lokal. Nantinya, Lokasoka akan hadir untuk membantu para pelaku usaha mengembangkan inovasi agar bisnis KUPS semakin maju dan berdaya saing.
Mbak Laras dari Lokasoka menekankan pentingnya analisis “tangga bisnis” sebagai panduan strategis bagi para pelaku usaha. Proses ini dimulai dari tataran ide dan validasi, kemudian berlanjut ke tahap penjualan dan pengembangan. Pendekatan ini membantu memastikan setiap langkah yang diambil memiliki fondasi yang kuat dan terukur.
Senada dengan itu, Ibu Wiwik Puntorini, S.Pd. menambahkan bahwa peta jalan usaha adalah kunci. Ini bukan sekadar rencana, melainkan panduan detail yang membantu usaha mencapai tujuannya. Ada lima elemen penting yang harus ada di dalamnya: Menentukan tujuan yang jelas dan realistis, Mengidentifikasi kemampuan bisnis yang dimiliki, Mengidentifikasi tugas yang perlu dilakukan, Menentukan anggaran yang dibutuhkan dan Memastikan pembagian tugas yang spesifik dan terperinci.
Dengan kolaborasi antara analisis tangga bisnis dan peta jalan usaha yang jelas, diharapkan para pelaku KUPS dapat melangkah maju dengan lebih terarah dan strategis.
Discussion about this post